Kamis, 26 Desember 2013

TUGAS MANDIRI HISTOLOGI : GAMBARAN HISTOLOGI PANKREAS



DAFTAR ISI

DAFTAR ISI………………………………………………….            .           1
BAB I          PENDAHULUAN
1.1      LATAR BELAKANG…………………….          2
BAB II         PEMBAHASAN
2.1   PANKREAS……………………..................           3
2.2   BAGIAN EKSOKRIN PANKREAS............                      5
2.3   BAGIAN ENDOKRIN PANKRES..............          .           8
DAFTAR PUSTAKA….……………………………………..                        13











BAB I
PENDAHULUAN

1.1       LATAR BELAKANG
Sebagai salah satu kelenjar pencernaan, pankreas memiliki peranan yang cukup besar terhadap pengaturan di dalam tubuh. Pankreas merupakan kelenjar eksokrin sekaligus  endokrin. Sebagai kelenjar endokrin, pankreas berfungsi untuk menghasilkan hormon seperti insulin dan glukagon dan sebagai kelenjar eksokrin,pankreas  berfungsi untuk menghasilkan getah pankreas  yang mengandung enzim pencernaan yang nantinya akan disekresikan ke usus halus.
Pankras berfungsi mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glukagon, yang menambah kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati. Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot. Insulin juga merangsang hati untuk merubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpananya  di dalam  sel-selnya.
Ketika fungsi pankreas tidak lagi bekerja dengan baik,  baik disebabkan oleh  pola makan yang buruk  ataupun kelainan genetik, maka keseimbangan dalam tubuh pun ikut  terganggu. Hal ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi penyakit, bahkan dapat menyebabkan kematian. Maka dari itu kita sebagai mahasiswa calon dokter  harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana keadaan pankreas secara anatomisnya apalagi secara anatomi mikroskopiknya yang meliputi lapisan, jaringan dan selnya untuk pemahaman lebih lanjut mengenai fungsi pankreas.


BAB II
PEMBAHASAN
2. 1   PANKREAS

Pankreas terletak pada rongga abdomen, memiliki permukaan yang membentuk lobulasi, berwarna putih keabuan hingga kemerahan. Pankreas merupakan organ yang memanjang dan terletak pada epigastrium dan kuadran kiri atas. Strukturnya lunak, berlobus dan terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum. Pankreas dapat dibagi dalam caput, collum, corpus dan cauda.[1]
Dalam keadaan segar berwarna merah pucat atau putih dengan simpai yang tidak jelas. Diliputi oleh jaringan ikat yang jarang dan tipis dan membentuk septa ke dalam sehingga membagi kelenjar dalam lobulus yang nyata. Jaringan pankreas terdiri dari lobula sel sekretori yang tersusun mengitari saluran halus.[1]

Gambar 1. Organ Pankreas
Pankreas adalah kelenjar campuran eksokrin-endokrin yang menghasilkan enzim pencernaan dan hormon. Sebagai kelenjar eksokrin pankreas membantu dan berperan penting dalam sistem pencernaan dengan mensekresikan enzim-enzim pankreas seperti amilase, lipase dan tripsin.[6]
Sebagai kelenjar endokrin, pankreas dikenal dengan produksi hormon-hormon insulin dan glukagon yang berperan dalam metabolisme glukosa. Fungsi endokrin pankreas dilakukan oleh pulau-pulau Langerhans yang tersebar di antara bagian eksokrin pankreas.[2]
Pankreas merupakan kelenjar yang penting dengan kedua fungsi eksokrin dan endokrin dengan jaringan ikat fibrosa tipis yang membungkus jaringan parenkimnya. Bagian eksokrin berbentuk seperti setandan buah anggur yang terdiri atas sel asinar pankreas yang disebut asinar, sel ini mensintesis dan menyekresikan enzim pencernaan ke dalam duodenum melalui sistem duktus. Sel asinar pankreas tampak berbentuk piramid dengan apikal sitoplasma yang mengandung granula zimogen dan nukleus yang menonjol yang terletak dekat ke basolateral membran sel. Bagian endokrin dari pankreas membentuk sekitar 1-2% dari total massa, dan  bagian ini terdiri dari pulau (pulau kecil) pankreas yang disebut pulau langerhans yang tersebar yang mengandung sekelompok sel pemproduksi hormon yang berbeda.[3]


     Gambar 2. Bagian pankreas di bawah mikroskop
2.2 BAGIAN EKSOKRIN PANKREAS

Bagian eksokrin pankreas menghasilkan enzim digestif, dibangun oleh sel asinar kompleks yang strukturnya serupa dengan struktur kelenjar parotis. Pada pankreas terdapat ciri khas yakni  terdapat pulau langerhans dan bagian awal ductus interkalaris mempenetrasi lumen asinus. Sel sentrasinar kecil yang terpulas pucat membentuk bagian intra-asinar di ductus interkalaris bergabung membentuk ductur interlobular berukuran lebih besar yang dilapisi epitel silindris.[2]
Eksokrin pankreas mensekresi enzim dan proenzim sebagai berikut: tripsinogen, kemotripsinogen yang memecah protein; lipase yang menghidrolisis lemak netral menjadi gliserol dan asam lemak,  amilase, yang menghidrolisis tepung dan karbohidrat lainnya, ribonuklease, dan deoksiribonuklease.[2]

Gambar 3. Visualisasi pankreas tikus normal  menggunakan mikroskop nonlinear optikal dan histologi konvensional. (A) Pankreas tikus normal terdiri atas asinar eksokrin dan pulau langerhans endokrin. RBC: red blood cell. (B) Di bawah mikroskop nonlinear optikal pankreas tikus normal ukuran 6 mm. Struktur berwarna merah adalah kolagen, dan warna hijau untuk komponen fluorescent. Skala 30 mm. (C) Di bawah mikroskop nonlinear optikal pankreas tikus normal ukuran 23 mm. Secara berturut-turut tanda bintang , ujung panah and tanda panah menunjukkan nukleus, sel asinar, jaringan kolagen. (D) Di bawah mikroskop nonlinear optikal pankreas tikus normal ukuran 27 mm. Titik-titik lingkaran  menunjukkan asinar pankreas. (E) Asinar pankreas bisa terlihat dengan pewarnaan Hematoksilin-eosin (F) pewarnaan Masson’s trichrome memperlihatkan sejumlah kecil serat kolagen tersebar di sekeliling asinar pankreas tikus normal.[3]


  Gambar 4. Jaringan pankreas. Sentraasinar (ca), interkalaris (ic), dan interlobular (il).[6]



Sel asinar terwarnai jelas tersusun dalam lobulus dengan nukleus yang mencolok. Sel pulau terlihat menempel dengan sel asinar dan dikelilingi selaput halus.[8]
Sel asinar dari asini memiliki bentuk piramid, dengan lumen yang sangat kecil. Sel ini memiliki nukleus yang bulat, dengan nukleus berada di dasar dengan tersebar dan terlihat jelas atau mencolok. Sebenarnya sel asinar terlihat letak dasarnya dengan nukleus bulat yang relatif dengan nukleolus yang besar.granula zymogen yang tebal tersebar di apikal sitoplasma, dasar sitoplasma dipenuhi oleh lamela dari retikulum endoplasma kasar yang tersebar dan mitokondria yang oval. Mitokondrianya memiliki matriks yang tebal dan krista yang padat. Aparatus golgi biasanya terletak di dekat granula zimogen.[10]


Gambar  5. Ekspresi dari vimentin dari sel pembuluh dari pankreas orang normal. (A,B) reaksi immunoperoksidae memperlihatkan vimentin. (A) gambaran umum dari parenkim pankreas memperlihatkan  sel vimentin-immunoreaktif di dalam epitelium dari duktus  intra lobular (panah kecil). Panah menunjukkan saluran tanpa vimentin. (B) duktus intralobular memperlihatkan beberapa sel vimentin-immunoreaktif di epitelium (panah). Di dalamnya mengandung nukleus yang besar.[7]


Gambar 6. Susunan sel pankreas
Pada sel yang ditampilkan tampak seperti fibroblas dengan sel yang rapat dan sitoplasma yang panjang.[7]

2.3 BAGIAN ENDOKRIN PANKREAS

Pulau langerhans adalah gumpalan massa sel endokrin yang terpulas pucat dan terbenam dalam jaringan asinar eksokrin pankreas.[1]

Gambar 7. Jaringan pankreas dengan pewarnaan HE dan perbesaran 400x. Pulau langerhans (I) tampak lebih pucat dibandingkan sel asinar yang tampak lebih gelap dan berbentuk piramid.[10]

Gambar 8. Jaringan pankreas dengan pewarnaan HE dan perbesaran 1000x. Sel pulau dengan nukleus berbentuk bulat dan mencolok.[10]
Ada lima tipe sel yang ditemukan di pulau Langerhans, masing-masing memiliki kemampuan sekresi hormon yang berbeda-beda, yaitu:
1.        Sel alpha, yaitu sel yang menghasilkan hormon glukagon. Sel ini merupakan sel terbanyak kedua yang ditemukan di pulau Langerhans setelah sel beta (20%).
2.        Sel beta, yaitu sel yang meng hasil kan hormon insulin. Sel β terletak di dalam pulau Langerhans dan memenuhi sekitar 80% dari volume pulau Langerhans.
3.        Sel delta, sel ini menghasilkan somatostatin.
4.        Sel F, sel ini menghasilkan pancreatic polypeptide yangbelum diketahui jelas fungsinya.
5.        Sel Gamma [5]
Pulau langerhans sebagian besar disusun oleh sel beta, sel alpha dan sel delta dengan sedikit polipeptida pankreas (PP) dan sel epsilon. Di bagian kepala pankreas kaya akan sel PP. Bagian yang kaya akan sel PP berpengaruh untuk mengukur total massa pulau langerhans.[4]


pulau langerhans mengandung dua jenis sel utama yaitu sel alfa (A) dan sel beta (B). Sedangkan Sel pendukungnya yaitu sel delta (D) dan sel yang sangat langka yaitu sel C. Sel A memproduksi glukagon sampai dengan 20% di sel pulau dan memiliki karakteristik distribusi periferal. Sel B memproduksi insulin sekitar 70% dari sel pulau dan menempati bagian dalam pulau.[8]
Sel alfa dan sel beta memiliki nukleus yang bulat, besar, mencolok dan bersifat basofil. Sitoplasmanya mengandung banyak granula sekresi dengan bagian tengah agak tebal dikelilingi oleh bagian yang lebih jernih. Mitokondria tersebar di seluruh sitoplasma, strukturnya halus dan terlihat bulat atau plum filamen dengan matrik yang tebal. Badan golgi terlihat di beberapa sel di antara granula β.[10]
Walaupun peran dari insulin (sekresi dari sel beta), glukagon (sekresi dari sel alpha), dan somatostatin (sekresi dari sel delta) sangat penting dalam homeostasis glukosa, fungsi tepat dari sel PP di pankreas masih belum diketahui. Pada manusia, efek sel PP adalah mencegah kontraksi kandung empedu dan enzim pankreas. Pada hewan, diperkirakan berpengaruh pada jumlah makanan yang dimakan, metabolisme energi, dan ekspresi ghrelin lambung dan peptida hipotalamus.[4]
Pulau langerhans yang normal ditembus oleh sebuah jaringan kapiler dan diselubungi oleh kolagen tipis dan helaian glial yang memisahkan sel endokrin dari komponen eksokrin. Tetapi, tidak ada pola yang sama untuk setiap pulau di bawah mikroskop, hal ini disebabkan populasi pulau yang jarang.[3]
Pulau langerhans tampak sebagai kelompok sel berbentuk bulat, pucat, dikelilingi simpai halus, tidak memiliki saluran, dengan banyak pembuluh darah untuk penyaluran hormon kelenjar pankreas. Simpai serat-serat retikulin halus mengelilingi setiap pulau langerhans dan memisahkannya dari eksokrin pankreas yang berdekatan. Sel-sel parenkim dan pembuluh darah di inervasi oleh serat saraf autonom. Kebanyakan pulau langerhans bergaris tengah 100-200 μm. Pulau langerhans merupakan kumpulan sel ovoid 76x 1/5 μm yang tersebar di seluruh pankreas. Semua sel dalam pulau berbentuk poligonal tak teratur, dengan inti bundar di tengah, mitokondria kecil berbentuk batang dan aparatus golgi.[9]



DAFTAR PUSTAKA
1.         Tambajong J. Sinopsis Histologi Edisi 1. Jakarta : EGC, 1995
2.         Mescher, Anthony L. Histologi Dasar JUNQUEIRA Teks & Atlas Edisi 12. Jakarta: EGC, 2011
3.         Wenyan Hu, Gang Zhao, Chunyou Wang, et al. Nonlinear Optical Microscopy for Histology of Fresh Normal and Cancerous Pancreatic Tissues. Plos One. 2012;7:3
4.         Xiaojun Wang, Mark C. Zielinski, Ryosuke Misawa, et al. Quantitative Analysis of Pancreatic Polypeptide Cell Distribution in the Human Pancreas. Plos One. 2013;8:4
5.         Banks, WJ. Applied Veterinary Histology Ed 3.USA:Mosby,1993
6.         Myriam Solar, Carina Cardalda, Isabelle Houbracken et al. Pancreatic Exocrine Duct Cells Give Rise to Insulin-Producing b Cells during Embryogenesis but Not after Birth. Developmental Cell Press. 2009;17:849
7.         Marjorie Fanjul, Valéry Gmyr, Coralie Sengenès, et al. Evidence for Epithelial - Mesenchymal Transition in Adult Human Pancreatic Exocrine Cells. Sage publication.2010;58:816
8.         C. F. Eliakim-Ikechukwu And A. I. Obri. Histological Changes In The Pancreas Following Administration Of Ethanolic Extract Of Alchornea Cordifolia Leaf In Alloxan- Induced Diabetic Wistar Rats. Nigerian Journal of Physiological Sciences . 2009; 24 (2): 153
9.         Yasamin Thamer Qadori.  Histological Studies On Pancreatic Tissue In Diabetic Rats By Using Wild Cherry. The Iraqi Postgraduate Medical Journal. 2011;10:1
10.     Azza A. Attia. Histological and Electron Microscopic Studies of the Effect of β-Carotene on the pancreas of streptozocin (STZ)-Induced Diabetic Rats. Pakistan Journal of Biological Sciences. 2009;12:303