DAFTAR ISI
DAFTAR
ISI…………………………………………………. . 1
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG……………………. 2
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 PANKREAS…………………….................. 3
2.2 BAGIAN EKSOKRIN PANKREAS............ 5
2.3 BAGIAN ENDOKRIN PANKRES.............. . 8
DAFTAR
PUSTAKA….…………………………………….. 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Sebagai salah satu kelenjar
pencernaan, pankreas memiliki peranan yang cukup besar terhadap pengaturan di
dalam tubuh. Pankreas merupakan kelenjar eksokrin sekaligus endokrin. Sebagai kelenjar endokrin, pankreas
berfungsi untuk menghasilkan hormon seperti insulin dan glukagon dan sebagai
kelenjar eksokrin,pankreas berfungsi
untuk menghasilkan getah pankreas yang
mengandung enzim pencernaan yang nantinya akan disekresikan ke usus halus.
Pankras berfungsi mengatur kadar gula dalam
darah melalui pengeluaran glukagon, yang menambah kadar gula dalam darah dengan
mempercepat tingkat pelepasan dari hati. Pengurangan kadar gula dalam darah
dengan mengeluarkan insulin yang mana mempercepat aliran glukosa ke dalam sel
pada tubuh, terutama otot. Insulin juga merangsang hati untuk merubah glukosa
menjadi glikogen dan
menyimpananya di dalam sel-selnya.
Ketika fungsi pankreas tidak lagi bekerja
dengan baik, baik disebabkan oleh pola makan yang buruk ataupun kelainan genetik, maka keseimbangan
dalam tubuh pun ikut terganggu. Hal ini
dapat menyebabkan berbagai komplikasi penyakit, bahkan dapat menyebabkan
kematian. Maka dari itu kita sebagai mahasiswa calon dokter harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana
keadaan pankreas secara anatomisnya apalagi secara anatomi mikroskopiknya yang
meliputi lapisan, jaringan dan selnya untuk pemahaman lebih lanjut mengenai
fungsi pankreas.
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 PANKREAS
Pankreas
terletak pada rongga abdomen, memiliki permukaan yang membentuk lobulasi,
berwarna putih keabuan hingga kemerahan. Pankreas merupakan organ yang
memanjang dan terletak pada epigastrium dan kuadran kiri atas. Strukturnya
lunak, berlobus dan terletak pada dinding posterior abdomen di belakang
peritoneum. Pankreas dapat dibagi dalam caput,
collum, corpus dan cauda.[1]
Dalam keadaan segar
berwarna merah pucat atau putih dengan simpai yang tidak jelas. Diliputi oleh
jaringan ikat yang jarang dan tipis dan membentuk septa ke dalam sehingga
membagi kelenjar dalam lobulus yang nyata. Jaringan pankreas terdiri dari
lobula sel sekretori yang tersusun mengitari saluran halus.[1]
Gambar
1. Organ Pankreas
Pankreas
adalah kelenjar campuran eksokrin-endokrin yang menghasilkan enzim pencernaan
dan hormon. Sebagai kelenjar eksokrin pankreas membantu dan berperan penting dalam
sistem pencernaan dengan mensekresikan enzim-enzim pankreas seperti amilase,
lipase dan tripsin.[6]
Sebagai
kelenjar endokrin, pankreas dikenal dengan produksi hormon-hormon insulin dan
glukagon yang berperan dalam metabolisme glukosa. Fungsi endokrin pankreas
dilakukan oleh pulau-pulau Langerhans yang tersebar di antara bagian eksokrin
pankreas.[2]
Pankreas merupakan
kelenjar yang penting dengan kedua fungsi eksokrin dan endokrin dengan jaringan
ikat fibrosa tipis yang membungkus jaringan parenkimnya. Bagian eksokrin
berbentuk seperti setandan buah anggur yang terdiri atas sel asinar pankreas
yang disebut asinar, sel ini mensintesis dan menyekresikan enzim pencernaan ke
dalam duodenum melalui sistem duktus. Sel asinar pankreas tampak berbentuk
piramid dengan apikal sitoplasma yang mengandung granula zimogen dan nukleus
yang menonjol yang terletak dekat ke basolateral membran sel. Bagian endokrin
dari pankreas membentuk sekitar 1-2% dari total massa, dan bagian ini terdiri dari pulau (pulau kecil)
pankreas yang disebut pulau langerhans yang tersebar yang mengandung sekelompok
sel pemproduksi hormon yang berbeda.[3]
Gambar 2. Bagian pankreas di bawah mikroskop
2.2
BAGIAN EKSOKRIN PANKREAS
Bagian
eksokrin pankreas menghasilkan enzim digestif, dibangun oleh sel asinar
kompleks yang strukturnya serupa dengan struktur kelenjar parotis. Pada
pankreas terdapat ciri khas yakni
terdapat pulau langerhans dan bagian awal ductus interkalaris
mempenetrasi lumen asinus. Sel sentrasinar kecil yang terpulas pucat membentuk
bagian intra-asinar di ductus interkalaris bergabung membentuk ductur
interlobular berukuran lebih besar yang dilapisi epitel silindris.[2]
Eksokrin pankreas
mensekresi enzim dan proenzim sebagai berikut: tripsinogen, kemotripsinogen
yang memecah protein; lipase yang menghidrolisis lemak netral menjadi gliserol
dan asam lemak, amilase, yang
menghidrolisis tepung dan karbohidrat lainnya, ribonuklease, dan
deoksiribonuklease.[2]
Gambar
3. Visualisasi pankreas tikus
normal menggunakan mikroskop nonlinear
optikal dan histologi konvensional. (A) Pankreas tikus normal terdiri atas
asinar eksokrin dan pulau langerhans endokrin. RBC: red blood cell. (B) Di
bawah mikroskop nonlinear optikal pankreas tikus normal ukuran 6 mm. Struktur
berwarna merah adalah kolagen, dan warna hijau untuk komponen fluorescent. Skala 30 mm. (C) Di bawah
mikroskop nonlinear optikal pankreas tikus normal ukuran 23 mm. Secara
berturut-turut tanda bintang , ujung panah and tanda panah menunjukkan nukleus,
sel asinar, jaringan kolagen. (D) Di bawah mikroskop nonlinear optikal pankreas
tikus normal ukuran 27 mm. Titik-titik lingkaran menunjukkan asinar pankreas. (E) Asinar
pankreas bisa terlihat dengan pewarnaan Hematoksilin-eosin (F) pewarnaan Masson’s trichrome memperlihatkan
sejumlah kecil serat kolagen tersebar di sekeliling asinar pankreas tikus
normal.[3]
Gambar
4. Jaringan pankreas. Sentraasinar
(ca), interkalaris (ic), dan interlobular (il).[6]
Sel asinar terwarnai
jelas tersusun dalam lobulus dengan nukleus yang mencolok. Sel pulau terlihat
menempel dengan sel asinar dan dikelilingi selaput halus.[8]
Sel asinar dari asini
memiliki bentuk piramid, dengan lumen yang sangat kecil. Sel ini memiliki
nukleus yang bulat, dengan nukleus berada di dasar dengan tersebar dan terlihat
jelas atau mencolok. Sebenarnya sel asinar terlihat letak dasarnya dengan
nukleus bulat yang relatif dengan nukleolus yang besar.granula zymogen yang
tebal tersebar di apikal sitoplasma, dasar sitoplasma dipenuhi oleh lamela dari
retikulum endoplasma kasar yang tersebar dan mitokondria yang oval.
Mitokondrianya memiliki matriks yang tebal dan krista yang padat. Aparatus
golgi biasanya terletak di dekat granula zimogen.[10]
Gambar 5. Ekspresi
dari vimentin dari sel pembuluh dari pankreas orang normal. (A,B) reaksi
immunoperoksidae memperlihatkan vimentin. (A) gambaran umum dari parenkim
pankreas memperlihatkan sel
vimentin-immunoreaktif di dalam epitelium dari duktus intra lobular (panah kecil). Panah
menunjukkan saluran tanpa vimentin. (B) duktus intralobular memperlihatkan
beberapa sel vimentin-immunoreaktif di epitelium (panah). Di dalamnya
mengandung nukleus yang besar.[7]
Gambar
6. Susunan sel pankreas
Pada sel yang ditampilkan tampak seperti fibroblas dengan sel
yang rapat dan sitoplasma yang panjang.[7]
2.3
BAGIAN ENDOKRIN PANKREAS
Pulau
langerhans adalah gumpalan massa sel endokrin yang terpulas pucat dan terbenam
dalam jaringan asinar eksokrin pankreas.[1]
Gambar 7. Jaringan
pankreas dengan pewarnaan HE dan perbesaran 400x. Pulau langerhans (I) tampak lebih pucat dibandingkan sel
asinar yang tampak lebih gelap dan berbentuk piramid.[10]
Gambar 8. Jaringan
pankreas dengan pewarnaan HE dan perbesaran 1000x. Sel pulau dengan nukleus
berbentuk bulat dan mencolok.[10]
Ada lima tipe sel yang
ditemukan di pulau Langerhans, masing-masing memiliki kemampuan sekresi hormon
yang berbeda-beda, yaitu:
1.
Sel alpha, yaitu sel yang menghasilkan hormon
glukagon. Sel ini merupakan sel terbanyak kedua yang ditemukan di pulau
Langerhans setelah sel beta (20%).
2.
Sel beta, yaitu sel yang meng hasil kan hormon
insulin. Sel β terletak di dalam pulau Langerhans dan memenuhi sekitar 80% dari
volume pulau Langerhans.
3.
Sel delta, sel ini menghasilkan somatostatin.
4.
Sel F, sel ini menghasilkan pancreatic
polypeptide yangbelum diketahui jelas fungsinya.
5.
Sel Gamma [5]
Pulau langerhans sebagian besar disusun
oleh sel beta, sel alpha dan sel delta dengan sedikit polipeptida pankreas (PP)
dan sel epsilon. Di bagian kepala pankreas kaya akan sel PP. Bagian yang kaya
akan sel PP berpengaruh untuk mengukur total massa pulau langerhans.[4]
Sel
alfa dan sel beta memiliki nukleus yang bulat, besar, mencolok dan bersifat
basofil. Sitoplasmanya mengandung banyak granula sekresi dengan bagian tengah
agak tebal dikelilingi oleh bagian yang lebih jernih. Mitokondria tersebar di
seluruh sitoplasma, strukturnya halus dan terlihat bulat atau plum filamen
dengan matrik yang tebal. Badan golgi terlihat di beberapa sel di antara
granula β.[10]
Walaupun
peran dari insulin (sekresi dari sel beta), glukagon (sekresi dari sel alpha),
dan somatostatin (sekresi dari sel delta) sangat penting dalam homeostasis
glukosa, fungsi tepat dari sel PP di pankreas masih belum diketahui. Pada
manusia, efek sel PP adalah mencegah kontraksi kandung empedu dan enzim
pankreas. Pada hewan, diperkirakan berpengaruh pada jumlah makanan yang
dimakan, metabolisme energi, dan ekspresi ghrelin lambung dan peptida
hipotalamus.[4]
Pulau
langerhans yang normal ditembus oleh sebuah jaringan kapiler dan diselubungi
oleh kolagen tipis dan helaian glial yang memisahkan sel endokrin dari komponen
eksokrin. Tetapi, tidak ada pola yang sama untuk setiap pulau di bawah
mikroskop, hal ini disebabkan populasi pulau yang jarang.[3]
Pulau langerhans tampak
sebagai kelompok sel berbentuk bulat, pucat, dikelilingi simpai halus, tidak
memiliki saluran, dengan banyak pembuluh darah untuk penyaluran hormon kelenjar
pankreas. Simpai serat-serat retikulin halus mengelilingi setiap pulau
langerhans dan memisahkannya dari eksokrin pankreas yang berdekatan. Sel-sel
parenkim dan pembuluh darah di inervasi oleh serat saraf autonom. Kebanyakan
pulau langerhans bergaris tengah 100-200 μm. Pulau langerhans merupakan
kumpulan sel ovoid 76x 1/5 μm yang tersebar di seluruh pankreas. Semua sel
dalam pulau berbentuk poligonal tak teratur, dengan inti bundar di tengah, mitokondria
kecil berbentuk batang dan aparatus golgi.[9]
DAFTAR PUSTAKA
1.
Tambajong J. Sinopsis Histologi Edisi 1. Jakarta : EGC, 1995
2.
Mescher, Anthony L. Histologi Dasar JUNQUEIRA Teks & Atlas Edisi 12. Jakarta: EGC,
2011
3.
Wenyan Hu, Gang Zhao, Chunyou Wang, et
al. Nonlinear Optical Microscopy for Histology of Fresh Normal and Cancerous
Pancreatic Tissues. Plos One. 2012;7:3
4.
Xiaojun Wang, Mark C. Zielinski, Ryosuke
Misawa, et al. Quantitative Analysis of Pancreatic Polypeptide Cell
Distribution in the Human Pancreas. Plos One. 2013;8:4
5.
Banks, WJ. Applied Veterinary
Histology Ed 3.USA:Mosby,1993
6.
Myriam Solar, Carina Cardalda, Isabelle Houbracken et al.
Pancreatic Exocrine Duct Cells Give Rise to Insulin-Producing b Cells during
Embryogenesis but Not after Birth. Developmental Cell Press. 2009;17:849
7.
Marjorie Fanjul, Valéry Gmyr, Coralie
Sengenès, et al. Evidence for
Epithelial - Mesenchymal Transition in Adult Human Pancreatic Exocrine Cells.
Sage publication.2010;58:816
8.
C. F.
Eliakim-Ikechukwu And A. I. Obri. Histological Changes In The Pancreas
Following Administration Of Ethanolic Extract Of Alchornea Cordifolia Leaf
In Alloxan- Induced Diabetic Wistar Rats. Nigerian Journal of
Physiological Sciences . 2009;
24 (2): 153
9.
Yasamin
Thamer Qadori. Histological Studies On Pancreatic Tissue In
Diabetic Rats By Using Wild Cherry. The Iraqi Postgraduate Medical Journal. 2011;10:1
10. Azza
A. Attia. Histological and Electron Microscopic Studies of the Effect of
β-Carotene on the pancreas of streptozocin (STZ)-Induced Diabetic Rats.
Pakistan Journal of Biological Sciences. 2009;12:303
Tidak ada komentar:
Posting Komentar