LAPORAN BIOLOGI
TRANSPOR PASIF (OSMOSIS & DIFUSI)
OLEH : NUR PERMATA SARI
XI IPA 2
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG MASALAH
Sebelumnya
telah diketahui bahwa membrane sel adalah tempat keluar masuknya zat pada sel atau yang
disebut transpor. Transportasi zat pada membrane sel dibagi menjadi dua yaitu transport pasif dan
transport aktif. Transport pasif merupakan perpindahan pada membrane yang tidak
membutuhkan energy. Transport pasif terdiri atas difusi, osmosis, dan difusi
terbantu. Sedangkan transport merupakan perpindahan zat yang
membutuhkan energi karena melawan
gradient kosentrasi. Transpor aktif terdiri atas endositosis dan eksositosis.
Pada
kegiatan pembelajaran kali ini kami mempelajari tentang transport pasif. Dari
buku-buku yang telah saya baca terdapat berbagai teori dari beberapa orang yang
telah melakukan eksperimen dan menyimpulkan bahwa, Difusi adalah perpindahan
zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang rendah sehingga konsentrasinya
sama, baik dengan atau tanpa melewati membrane. Dan osmosis adalah perpindahan
zat dari larutan hipotonis atau encer (konsentrasi air tinggi, konsentrasi zat
terlarut rendah) menuju larutan hipertonis
atau pekat ( konsentrasi air rendah, konsentrasi zat terlarut tinggi)
yang mana pergerakannya melalui membrane semipermiable. Untuk itu kami ingin
mengetahui, melihat dan membuktikan
sendiri teori tersebut, yang berguna untuk menambah pengetahuan, dan untuk
menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh guru kami.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Bagaimana
proses terjadinya osmosis dan difusi
2. Apakah
hasil yang diperoleh sama dengan teori
3. Apa
yang terjadi pada peristiwa osmosis dan difusi
4. Adakah
pengaruh yang ditimbulkannya
C.
TUJUAN
PENELITIAN
1. Mendeskripsikan
dan mengidentifikasi difusi dan osmosis
2. Melihat
dan membuktikan proses difusi dan osmosis
3. Mengetahui
apa pengaruh yang ditimbulkan dari difusi dan osmosis
D.
MANFAAT
PENELITIAN
1. Dapat
mengetahui bagaimana proses difusi dan osmosis itu terjadi
2. Menambah
pengalaman dan pengetahuan siswa
3. Mampu
mengidentifikasi bagaimana difusi dan osmosis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut
Kimball (1983:28) Menyatakan bahwa, osmosis adalah difusi dari tiap pelarut
melalu suatu selaput yang permiabol secara diferensial. Pada osmosis yang
bergerak melalui membrane semipermiabel ialah air dari larutan hepotesis
9konsentrasi air tinggi kekonsentrasi air rendah)kehipertonis (konsentasi air
rendah ke konsentrasi at terlarut tinggi).
Konsentrasi
merupakan konsentrasi pelarutnya yaitu air dan bukan konsentrasi dari zat yang
larut (molekul, ion) dalam air pertukaran antara suatu penamaan khusus yaitu
osmosis. Difusi dapat terjadi karena gerakan acak kontinu yang menjadi ciri
khas semua molekul yang tidak terikat hanya tergantung pada gradient kontraksi.
Menurut
Campbell (1999 : 147) Disufi adalah perpindahan zat (gas, padat atau cair)
tanpa melewati membrane, dari daerah yang konsetrasinya tinggi ke daerah yang
konsentrasinya rendah sehingga konsetrasi zat menjadi sama. Difusi di sebut
juga suatu substansi melintang membra biologis di sebut juga dengan
transportasi aktif.
Menurut
Frank (1995 : 27) struktur dinding sel dan mebra sel berbeda, membrane
memungkinkan molekul air melintasi lebih cepat dari pada unsure terlarut,
dinding sel primer biasanya sangat permeable terhadap keduanya memang membrane
se tumbuhan memungkinkan berlangsungnya osmosis tetapi dinding sel yang tegar
ituah yang menimbulkan tekanan dengan meningkatnya jumlah molekul di dalam sel,
isi sel mulai menekan dinding sel, tekanan ini disebut tekanan turgar. Tekanan
turgar inlah yang menyebabkan kekakuan pada bagian tanaman yang tidak berkaya
seperti daun dan bunga.
Menurut
DWIOJOSEPUTRO (1990 : 67). Difusi adalah penyebaran yang di maksut penyebaran
di sini penyebaran molekul-molekul suatu zat, dan penyebaran itu di timbulkan
oleh suatu gaya yang identil dengan energi kinetis tersebut. Baik gas, maupun
zat cair dan zat padat, molekul-molekulnya ada kecenderungan utuk menyebar
sampai terdapat suatu konsentrasi yang sama. Difusi juga akan di lakukan oleh
molekul-molekul gula apabila kita mencampurkan suatu gua dengan air biasa,
setelah kita beri waktu yang cukup lama, maka seluruh air akan berasa manis.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
ALAT
DAN BAHAN
Alat
Ø Gelas
Kimia
Ø Pipet
Tetes
Ø Neraca
Ohaus
Ø Cutter
/ pisau
Ø Jam
/ stopwatch
Bahan
Ø Kentang
Ø Sirop
Ø Gula
Ø Air
B.
CARA
KERJA
1. Proses
Osmosis
Ø Membuat
larutan gula kadar 10 %
Ø Siapkan
air ± 1 liter di gelas kimia
Ø Tuangkan
gula sebanyak 10 gr
Ø Aduk
dan larutkan gula tersebut
Ø Kupas
kentang dan potong dadu
Ø Timbang
beratnya menggunakan neraca ohauss dan catat beratnya
Ø Rendam
kentang di dalam larutan gula selama 30 menit
Ø Setelah
30 menit, angkat kentang dari rendaman dan timbang kembali
Ø Apakah
kentang menjadi lebih berat atau lebih ringan
2. Proses
Difusi
-
Sediakan air di gelas
kimia
-
Tetesi dengan sirop
sekitar 10-20 tetes. Lihat penyebaran molekul-molekul sirop di dalam air.
c. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
penelitian yang
dilakukan pada pelajaran biologi yang memerlukan waktu 2 `× 45 menit di ruang
laboratorium biologi. Mulai dari menyiapkan peralatan, pembuatan sediaan
kentang, melakukan praktikum serta menulis hasil praktikum.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A.
HASIL
PROSES OSMOSIS
|
PROSES DIFUSI
|
Berat kentang awal : 13,9 gr
Berat kentang sesudah : 14,3 gr
Kentang mengalami pertambahan berat dari berat
semula
|
Sirop yang diteteskan ke dalam air terlihat segera
menyebar ke segala arah.
Warna sirop yang tadinya merah tua menjadi merah
muda.
|
B.
PEMBAHASAN
Peristiwa osmosis
Osmosis sendiri merupakan proses
perpindahan molekul-molekul zat pelarut dari tempat yang berkonsentrasi rendah
(encer) menuju ke tempat yangberkonsentrasi tinggi (pekat) dengan melewati
membran semipermeabel.
Dalam percobaan yang kami lakukan,
semula berat kentang adalah 13,9 gr. Setelah perendaman selama 30 menit kentang
tersebut bertambah berat menjadi 14,34 gr. Padahal seharusnya dalam peristiwa
osmosis, guru mengatakan kentang akan menjadi lebih ringan.
Perbedaan hasil praktikum tersebut
menurut saya dapat disebabkan karena, pertama factor waktu, kami hanya merendam
selama 30 menit. Diketahui bahwa, struktur kentang itu padat menyebabkan air
yang masuk ke dinding dan membrane sel menjadi lambat, air yang masuk pun tidak
terlalu banyak dan konsentrasi air di dalam sel pun seimbang sehingga, dinding
sel pun tidak pecah dan masih tertahan di dalamnya. Mungkin kalau waktu yang
lebih lama air yang masuk akan lebih banyak dan akan mendorong terjadinya
kerusakan pada dinding sel. Yang seharusya air tersebut karena jumlah yang
berlebihan masuk ke dalam sel sehingga mendesak sel menjadi mengembang sampai
sel tersebut tidak lagi mampu menampung air yang masuk hingga dinding sel
tersebut rusak/pecah dan sel mengalami pengerutan yang menyebabkan beratnya
akan lebih ringan daripada sebelumnya. Kedua, karena factor kepekatan larutan.
Kepekatan cairan di dalam kentang lebih pekat/ konsentrasi
larutan di dalam kentang lebih tinggi daripada kepekatan larutan di luar
kentang / larutan gula. Sehingga, larutan gula pun terdorong untuk masuk ke
dalam kentang. Karena, pada peristiwa osmosis larutan yang konsentrasinya
rendah akan berpindah atau bergerak menuju larutan yang konsentrasinya lebih
tinggi/larutan yang kepekatannya rendah akan menuju ke kepekatan yang tinggi.
Untuk itu kita perlu menambah waktu praktikum dan membuat larutan gula yang
lebih pekat agar konsentrasinya lebih tinggi daripada konsentrasi cairan di
dalam kentang. Itu agar kita dapat mendapat hasil yang sama dengan yang
dikatakan guru dan referensi dari buku-buku.
Peristiwa difusi
Dalam praktek
ini kami meneteskan beberapa tetes sirup
kedalam air terlihat bahwa sirup dengan cepat menyebar kesegala arah. Diketahui
bahwa sirop itu pekat yang berarti konsentrasinya tinggi dan air itu encer yang
berarti konsentrasinya rendah. Karena adanya perbedaan konsentrasi inilah yang
menyebabkan terjadinya perpindahan zat yaitu difusi. Semula sirup yang pekat
itu berwarna merah tua, setelah diteteskan kedalam air warnanya pun juga
menyebar, air tersebut menjadi merah muda. Selain itu kepekatannya pun sama
karena cairan sirup telah tercampur rata. Difusi sederhana terjadi secara
spontan, molekul zat akan berdifusi menyebar keseluruh ruang sampai mencapai
kesetimbangan yang ditandai dengan kerapatan zat yang sama diseluruh ruang.
Seperti yang terjadi pada saat sirup diteteskan kedalam air. Dengan sendirinya
sirup menyebar keseluruh volume dalam gelas beker meskipun tanpa diaduk sehingga
kerapatan zat tersebut merata. Sehingga hal tersebut
sesuai dengan apa yang tertulis di buku-buku (teori). Bahwa “Difusi adalah
perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang rendah sehingga
konsentrasinya sama, baik dengan atau tanpa melewati membrane”.
BAB V
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1. Waktu
perendaman kentang di larutan gula akan mempengaruhi hasilnya
2. Kepekatan
larutan gula akan mempengaruhi proses osmosis
3. Hasil
yang kami peroleh mengenai proses osmosis berbeda dengan teori.
4. Hasil
yang kami peroleh mengenai proses difusi sama dengan teori dan buku, bahwa difusi
adalah perpindahan zat dari konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah sehingga konsentrasinya sama.
B.
SARAN
1. Hati-hatilah
dalam penggunaan pisau
2. Perlu
adanya penelitian lebih dalam, waktu praktikum lebih lama serta peningkatan
fasilitas/peralatan praktikum, untuk memudahkan kegiatan praktek.
3. Perlu
banyak bimbingan dari guru, membaca dan mengambil referensi lebih banyak lagi
baik dari buku-buku maupun internet dan lain-lain, agar lebih memahami proses
osmosis dan difusi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar